Good people, confidence adalah salah satu modal utama dalam kehidupan professional maupun pribadi sehari-hari. Oleh karena itu, cara meningkatkan dan aspek kepercayaan diri banyak dibahas dalam berbagai buku.
Namun, lebih dari sekadar confidence; dalam buku Confidence 2.0 ini dikupas secara mendalam ‘The New science of confidence’ yang dapat memperkaya diri kita.
Seperti apa maksudnya? Dan bagaimanakah pengaplikasiannya? Yuk kita simak penjelasan Alexander Sriewijono dari Daily Meaning tentang “Confidence 2.0”
Aspek Kepercayaan Diri
Membaca buku mengenai cara meningkatkan kepercayaan diri rasanya sangat membosankan, ya. Sudah banyak sekali buku motivasi yang berbicara tentang kepercayaan diri. Tapi, berbeda dengan buku ini. Confidence 2.0: The New Science of Self Confident merupakan buku karya Dr. Rob Yeung yang berbicara mengenai elemen kepercayaan diri.
Yang menarik perhatian saya adalah judul “New Science”. Memangnya ada elemen atau aspek baru dalam kepercayaan diri itu? Kedua aspek dasar kepercayaan diri adalah inward emotional confident dan outward social confident. Inward emotional confident adalah perasaan yakin terhadap diri sendiri dan seberapa nyaman kita dengan hal itu.
Jika aspek sebelumnya lebih berfokus pada kepercayaan dalam diri sendiri, aspek selanjutnya justru berbanding terbaik. Outward social confident adalah perasaan seberapa nyaman kita saat berinteraksi dengan orang lain. Apakah Anda merasa nyaman saat bercengkrama dengan teman-teman di cafe? atau justru sebaliknya?
Kedua aspek ini akhrinya saling berhubungan dan membentuk 4 aspek turunannya. Mari kita bahas elemen tersebut lebih lanjut.
1. Quite and Self-Doubting
Jika Anda merasa rendah dalam hal kepercayaan diri terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial, maka aspek kepercayaan diri Anda adalah quite and self-doubting. Biasanya, orang-orang dengan kepercayaan diri ini akan lebih banyak diam atau hanya tersenyum saja jika ditegur.
Kemudian, seseorang dengan kepercayaan diri ini juga biasanya akan ragu jika ditanyai suatu hal. Jawaban yang diberikan biasanya berbunyi, “saya kurang tahu” dan tidak menunjukkan ketertarikan untuk berinteraksi. Hal tersebut dikarenakan Ia merasa kurang percaya diri dan nyaman dengan dirinya sendiri, sekaligus dengan orang lain.
2. Quite but Secure
Kemudian, jika seseorang memiliki kepercayaan diri terhadap dirinya sendiri tinggi tetapi tidak nyaman dengan lingkungan luar, maka kepercayaan dirinya adalah quite but secure. Seseorang dengan kepercayaan diri ini memang akan lebih banyak diam. Namun, jika ia diminta untuk berbicara karena suatu keharusan, Ia akan berbicara dengan percaya diri dan lugas.
Akan tetapi, jika Ia tidak diminta berbicara, Ia akan lebih memilih diam saja. Tindakan tersebut dipilih karena ia merasa kurang nyaman dengan lingkungan luarnya, tetapi ia tahu dirinya punya kepercayaan diri tinggi.
3. Sociable but Self-doubting
Aspek kepercayaan diri selanjutnya adalah sociable but self-doubting. Seseorang yang memiliki kepercayaan ini biasanya memiliki elemen outward social confident yang tinggi, tetapi inward emotional confident rendah. Biasanya, kepercayaan diri ini ditandai dengan perasaan yakin bisa seseru itu saat berkumpul dengan teman dan rekan kerja. Namun, deep down Anda merasa keseruan itu hanya sekadar template dan meragukan.
4. Sociable and Secure
Terakhir, aspek kepercayaan diri yang ada dalam karakter seseorang adalah sociable and secure. Kepercayaan diri ini biasanya dimiliki oleh seseorang dengan elemen outward social confident dan inward emotional confident tinggi. Seseorang dengan tingkat aspek kepercayaan diri ini akan merasa super confident dalam hidup.
Aktif berbicara saat gathering kantor? Bisa! Merasa diri Anda seru dan asik? Tentu saja! Kira-kira seperti inilah perasaan yang dimiliki oleh orang-orang sociable and secure.
Kira-kira aspek kepribadian diri apa yang cocok dengan Anda?
Simak pembahasan lebih lengkapnya hanya di #CosmopolitanCareer with 90.4 Cosmopolitan FM