Tanpa terasa tahun 2020 akan segera berakhir dan digantikan dengan tahun yang baru. Banyak perubahan terjadi dalam kehidupan kita, salah satunya adalah human capital. Human Capital adalah bentuk kebiasaan, pengetahuan, kepribadian, dan kemampuan sosial yang bersinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam perusahaan. Kira-kira apa penyebab perubahan human capital itu?
Salah satu penyebab human capital adalah perubahan pola kerja di masa pandemi. Work from home terkadang membuat karyawan kesulitan membagi waktu kerja dan keluarga. Tidak bisa kita pungkiri pola kerja yang semakin intens ini memengaruhi tingkat kelelehan yang berdampak pada munculnya work fatigue dan juga burn-out.
Memang masih banyak ketidakpastian yang harus kita hadapi di tahun yang baru. Akan tetapi, pengalaman dan pembelajaran yang kita dapatkan di tahun 2020 ini, tentunya bisa menjadi bekal kita dalam menyusun langkah antisipatif untuk memenangkan ‘pertempuran’ di tahun yang baru, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Bagi kita yang menggeluti dunia human capital, kira-kira hal apa saja ya yang perlu kita jadikan fokus di tahun 2021 mendatang? Yuk, kita simak pembahasannya di bawah ini.
Human Capital dalam Attracting and Retaining Talent
Pada akhir tahun 2019 yang lalu, Jobstreet Indonesia melakukan survei The Laws of Attraction pada 9.800 pencari kerja di Indonesia. Survei ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang faktor pendorong utama yang mempengaruhi keputusan para pencari kerja dalam menentukan tempat berkarier.
Di sisi lain, insights yang didapatkan dari hasil survei tersebut dapat dijadikan acuan bagi para praktisi di bidang human capital untuk attracting and retaining talent. Berdasarkan survei tersebut, didapatkan 10 faktor pendorong utama yang memengaruhi keputusan para pencari kerja untuk bergabung dalam perusahaan. Faktor tersebut adalah sebagai berikut.
Pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor di atas akan bermanfaat untuk menarik hati pelamar kerja. Praktisi human capital dalam mempromosikan lowongan pekerjaan perlu memperhatikan faktor tersebut. Dengan adanya informasi yang jelas dan detail mengenai posisi yang dibutuhkan, dapat memudahkan para praktisi human capital dalam mendapatkan kandidat yang paling tepat.
Selain permasalahan rekruitmen, para praktisi human capital juga perlu menyusun strategi untuk mempertahankan existing talent yang ada. Penyesuaian peraturan-peraturan perusahaan yang berkaitan langsung dengan proses kerja karyawan, perlu dilakukan untuk bisa membantu meningkatkan produktivitas kerja mereka, yang nantinya juga akan berpengaruh pada pencapaian perusahaan.
Di sisi lain, monitoring dan evaluasi terhadap performa karyawan juga perlu terus dilakukan, untuk bisa mendapatkan pemahaman yang menyeluruh mengenai hal-hal yang memengaruhinya. Dengan demikian bisa dilakukan langkah perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa mereka. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan Human Capital.
1. Jaminan Kerja Memberikan Rasa Aman untuk Pencari Kerja
Gaji dan kompensasi merupakan faktor pendorong utama yang paling memengaruhi pemilihan tempat kerja. Sementara, peluang pengembangan, jenjang karier, serta jaminan kerja menempati urutan kedua dan ketiga.
Di tahun 2021 nanti, mempertimbangkan kondisi bisnis global yang memasuki masa pemulihan dan peluang kerja yang menurun drastis, diprediksikan akan terjadi perubahan fokus dari para pencari kerja. Besar kemungkinan, mereka akan lebih mementingkan adanya jaminan pekerjaan dibandingkan dengan besaran gaji atau kompensasi.
Jaminan pekerjaan yang meliputi status sebagai karyawan tetap yang berkaitan dengan stabilitas pendapatan per-bulannya akan memberikan perasaan aman bagi para pencari kerja, khususnya di masa pandemi yang serba tidak pasti.
2. Peluang Pengembangan Karier Menjadi Daya Tarik Pelamar Kerja
Kesempatan untuk mengembangkan diri serta adanya kejelasan jenjang karier akan tetap menjadi salah satu faktor yang menarik minat para pencari kerja. Bagi para pencari kerja, adanya peluang pengembangan dan jenjang karier yang jelas menunjukkan bahwa perusahaan menempatkan karyawan sebagai salah satu prioritas utama mereka.
Hal ini juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap karyawan. Oleh karena itu, penjabaran mengenai program-program pelatihan serta informasi mengenai prosedur promosi atau naik jabatan, perlu diberikan kepada mereka.
Walaupun demikian, perusahaan juga menghadapi tantangan bisnis yang tidak mudah selama masa pandemi. Kebijakan mengenai promosi karir dapat terpengaruhi dengan kondisi tersebut. Namun, kesempatan pengembangan diri yang tidak terkait langsung dengan promosi jabatan dapat menjadi alternatif pertimbangan, seperti job enrichment atau job enlargement.
3. Work Life Balance Menjadi Incaran Pencari Kerja
Perubahan pola kerja yang terjadi di tahun 2020, semakin menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Adanya prosedur yang jelas, kompensasi terkait lemburan dan fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja, menjadi hal yang diinginkan oleh para pencari kerja.
Hal ini pun penting untuk dibicarakan dalam proses rekruitmen, secara khusus saat proses wawancara. Kejelasan mengenai prosedur dan sistem kerja yang akan dijalankan, bisa membantu para pencari kerja untuk dapat mengambil keputusan.
Perubahan Fokus Human Capital 2021
Adapun, beberapa hal yang perlu menjadi fokus praktisi human capital untuk bisa meningkatkan performa dan produktivitas karyawan di tahun 2021 adalah:
1. Human Capital Mengembangkan Kemampuan Karyawan
Untuk mengikuti perubahan yang terjadi dengan cepat, para karyawan perlu meningkatkan kemampuan mereka sebagai seorang profesional. Adanya pelatihan secara berkala untuk mengasah kemampuan karyawan. Oleh karena itu, hal ini menjadi perlu difokuskan oleh human capital di tahun 2021. Sebab, hal ini akan membantu karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya secara lebih efisien dan optimal.
2. Meningkatkan Leadership dalam Tim
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor kunci bagi perusahaan untuk bisa bertahan dalam menghadapi masa-masa sulit. Pemimpin berperan penting untuk merangkul seluruh tim dan mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, para pemimpin perlu terus meningkatkan kemampuan leadership mereka, terutama terkait dengan kemampuan leading change dan juga komunikasi.
Human Capital bisa mengambil peran sebagai partner bagi para pemimpin dalam mengembangkan kapabilitas mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan dan juga forum diskusi.
3. Menjaga Well-Being Karyawan
Proses kerja yang intens, terutama selama penerapan kebijakan working from home sangat memengaruhi well-being para karyawan. Tidak adanya kejelasan waktu kerja dan semakin tingginya load pekerjaan membuat banyak karyawan mengalami fatigue dan burnout.
Di tahun 2021, perlu dibuat peraturan yang lebih jelas mengenai prosedur kerja yang ada. Di sisi lain, insiatif-insiatif yang dapat membantu para karyawan untuk menjaga well-being mereka juga perlu diterapkan di perusahaan, sehingga produktivitas pun dapat tetap terjaga.
4. Memperkuat Budaya Kolaborasi dalam Perusahaan
Adanya perubahan proses kerja juga memengaruhi proses kolaborasi dalam tim. Proses koordinasi yang lebih banyak dilakukan secara virtual menjadi salah satu tantangan untuk bisa menjaga efisiensi proses kolaborasi tim. Di sisi lain, ditemukan juga permasalahan-permasalahan lainnya, seperti komitmen anggota tim dan trust diantara anggota tim, yang menjadi concern dari para pemimpin dalam menjaga produktivitas kerja tim.
Padahal, kolaborasi menjadi salah satu kunci untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan kerja yang ada. Perlu adanya kerja tim yang solid untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, human capital pun perlu mencari strategi untuk dapat memperkuat budaya kolaborasi di dalam perusahaan. Misalnya saja dengan mengadakan virtual bonding session bagi para karyawan, yang dapat membantu meningkatkan sense of belongingness mereka.
Key Takeaway
Secara umum, satu hal yang menjadi target dari human capital di tahun 2021 adalah memberikan full employee experience bagi para karyawan. Dengan mengembangkan strategi dan insiatif dapat membantu karyawan untuk bisa memiliki employee experience yang positif dalam bekerja. Ketika karyawan memiliki employee experience yang positif, mereka pun bisa bekerja optimal. Untuk bisa menciptakan hal itu, human capital memiliki peranan penting sebagai partner bagi seluruh karyawan dalam menciptakan situasi dan lingkungan kerja yang kondusif.
Untuk lebih jauh memahami insights mengenai hal-hal yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat mempelajari secara lebih detail data-data survei The Laws of Attraction pada situs web JobStreet Indonesia. Dan untuk referensi program-program virtual workshop untuk people leader dan tim dapat dilihat pada situs web Daily Meaning.
Ditulis oleh Alexander Sriewijono & Maria Tarisa
untuk JobStreet Indonesia