Membuat organisasi menjadi menarik, khususnya di masa generasi terkini, menjadi tantangan dalam perusahaan. Hal tersebut membuat kita jadi bertanya-tanya, bagaimanakah cara membuat organisasi menarik bagi generasi masa kini?
Dua hingga satu dekade lalu, organisasi-organisasi besar tidak punya kesulitan untuk mendapatkan talenta-talenta terbaik. Bahkan, tanpa dibuka lowongan kerja melalui iklan pun, lamaran berdatangan dan menumpuk. Nama besar organisasi, reputasi, gaji tinggi, dan fasilitas yang memadai, menjadi daya tarik utama bagi para pencari kerja.
Namun, zaman telah berubah. Sebelumnya, tanpa perlu memasang iklan lowongan kerja, pelamar berkualitas tinggi pun akan datang dengan sendirinya. Namun, saat ini kondisi berbanding terbalik. Bahkan, ketika perusahaan sudah memasang iklan pun, pelamar tidak sebanyak dan seberkualitas sebelumnya.
Perubahan kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh perubahan minat pelamar kerja terkait dengan pilihan karier dan perusahaan. Untuk itu, artikel ini akan mengupas tuntas mengenai faktor daya tarik organiasi dan cara membuat organisasi yang menarik bagi perusahaan.
Cara Membuat Organisasi Menarik bagi Generasi Z dan Milenial
Sejumlah people leader yang menjadi user interview mengatakan bahwa perubahan minat pelamar kerja banyak terjadi dalam proses recruitment. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kandidat dari kelompok new generation juga lebih beragam, bahkan lebih dari sekadar deskripsi pekerjaan atau benefit.
Mereka kerap kali mengajukan pertanyaan terkait dengan dampak yang diberikan organisasi dan keterkaitannya dengan peran mereka jika mereka bergabung. Para people leader juga mengatakan bahwa seakan bukan hanya kandidat yang mencari pekerjaan, namun organisasi juga berusaha tampil “menjual” untuk kandidat.
Apakah gaji, tunjangan, dan fasilitas kerja mulai tidak semenarik fleksibilitas dalam bekerja? Lalu, apakah pola dan jam kerja menjadi hal yang dipermasalahkan? Atau bahkan mungkin karier dan posisi yang mentereng bukan lagi yang diutamakan, melainkan pengembangan diri?
Lalu, bagaimanakah cara membuat organiasi menarik bagi generasi milenial? Mulailah membuat organisasi menarik dengan mempertimbangkan faktor-faktor daya tarik dalam organisasi Anda. Selera dan minat masyarakat merupakan suatu hal yang dinamis, sehingga perubahan minat pasti akan terjadi.
Jobstreet baru saja melakukan survei The Laws of Attraction kepada 9.800 pencari kerja di Indonesia pada akhir 2019 lalu. Survei tersebut membahas mengenai faktor daya tarik bagi pelamar kerja untuk bergabung dalam organiasi perusahaan. Mari kita bahas lebih lanjut hasil survei tersebut.
Baca juga: Peran Pemimpin selama Bekerja Dari Rumah
Faktor Utama yang Menjadi Daya Tarik bagi Pencari Kerja Millennials dan Generasi Z
Di bawah ini dapat kita simak beberapa insight tekait dengan faktor yang menarik minat para pencari kerja di generasi terkini.
1. Peluang Pengembangan dan Jenjang Karier
Faktor utama yang membuat pelamar tertarik untuk bergabung dalam organisasi adalah peluang pengembangan diri. Hal ini disebabkan oleh pola pikir mereka yang sudah jauh ke depan. Mereka tidak hanya memikirkan karier saat ini, tetapi mungkin sudah jauh berpikir hingga 10 sampai 20 tahun ke depan.
Oleh karena itu, peluang pengembangan dan jenjang karier menjadi salah satu bentuk investasi bagi mereka. Mereka tidak ingin bergabung dalam organisasi tanpa mendapatkan apa pun, baik dalam hal pengetahuan maupun pengalamanan.
2. Gaji atau Kompensasi
Di sisi lain, gaji dan jaminan kerja juga menjadi dua faktor lainnya yang paling menentukan keputusan mereka. Semakin tinggi gaji atau kompensasi lain yang ditawarkan, semakin tinggi juga minat mereka dalam organisasi.
3. Jaminan Kerja
Semenjak pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia, tidak sedikit perekonomian negara yang anjlok dan membuat banyak organisasi gulung tikar. Oleh karena itu, jaminan kerja menjadi faktor daya tarik yang patut dipertimbangkan jika organisasi Anda tengah mencaric cara membuat organisasi menarik bagi applicant.
4. Reputasi Organisasi atau Perusahaan
Hal yang menjadi daya tarik bagi mereka bukanlah profil organisasi, melainkan bagaimana organisasi menerapkan regulasi yang mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja. Tak hanya itu, adanya dukungan dan keberagaman dalam lingkungan kerja juga menjadi faktor daya tarik yang dipertimbangkan.
Di sisi lain, pendapat dari karyawan mengenai organisasi tersebut juga menjadi faktor yang menarik bagi para pencari kerja di generasi muda. Adanya ulasan yang baik dari karyawan yang bekerja di dalam organisasi, akan semakin menarik minat para pencari kerja untuk bergabung di organisasi Anda.
5. Keseimbangan Waktu Kerja dan Pribadi
Baik generasi Millennials maupun generasi Z menilai bahwa adanya keseimbangan antara waktu kerja dan waktu pribadi merupakan faktor yang cukup mereka pertimbangkan dalam memilih tempat bekerja. Adanya regulasi yang jelas mengenai kompensasi kerja lembur atau kerja di hari libur, menjadi faktor utama yang paling menarik minat mereka.
Di sisi lain, adanya fleksibilitas waktu, tidak adanya pekerjaan saat akhir pekan (weekends) ataupun hari libur nasional, dan juga waktu kerja yang hanya lima hari dalam seminggu, menjadi faktor-faktor pendukung yang dapat menentukan keputusan para pencari kerja di generasi terkini untuk bergabung dengan organisasi Anda atau tidak.
Baca juga: Membangun Personal Branding – Your User Interface
Faktor Organisasi Kurang Menarik Bagi Pencari Kerja Millennials dan Generasi Z
Jika pada faktor utama yang paling menjadi daya tarik, Gen Z dan milenial memiliki faktor pertimbangan yang sama. Faktor yang kurang menjadi daya tarik bergabung organisasi memiliki perbedaan. Millennials merasa kolega dan proses rekrutmen menjadi dua dari lima faktor yang kurang dipertimbangkan dalam memilih tempat bekerja.
Sementara itu, Gen Z merasa budaya perusahaan dan benefit tambahan adalah dua dari lima hal yang tidak menjadi bahan pertimbangan mereka dalam memilih tempat bekerja. Walaupun demikian, keduanya sepakat bahwa gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan ukuran perusahaan adalah tiga faktor utama yang kurang menjadi daya tarik bagi mereka dalam memilih tempat bekerja.
Lantas, Bagaimana Cara Membuat Organiasi Menarik?
Data-data hasil survey The Laws of Attraction ini bisa menjadi acuan awal cara membuat organisasi menarik bagi generasi terkini. Gerakkanlah pihak-pihak terkait untuk menjadi bagian dari upaya mendapatkan talenta-talenta yang paling tepat untuk menjadi bagian dari organisasi Anda, karena hal ini memang bukan hanya menjadi concern dari divisi Human Capital saja, tetapi juga menjdi concern bersama.
Seperti salah satu peribahasa yang mengatakan it takes a village to raise a child, demikian pula dalam upaya attracting the right talents, suatu organisasi perlu bergerak bersama-sama.Untuk lebih memahami apa saja faktor-faktor yang paling menarik minat generasi terkini, yaitu generasi Millennials dan generasi Z, untuk bergabung dalam suatu organisasi, Anda dapat mempelajari secara lebih detail tentang hasil survei The Laws of Attraction pada situs web JobStreet Indonesia.
Ditulis oleh Alexander Sriewijono & Maria Tarisa
untuk JobStreet Indonesia