Good people, apakah Anda pernah menyaksikan tindakan bullying dalam lingkungan kerja Anda? Atau bahkan apakah Anda sendiri yang mengalaminya? Bullying dalam lingkungan kerja kerap terjadi setiap harinya, lho. Lantas, bagaimana cara mengatasi bullying di tempat kerja?
Apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapinya ya?
Di episode kedua #AskClovers kali ini, LINDA dan INGGA dari Daily Meaning mencoba menjawab dan menggali kegemesan kita di atas.
Bullying ternyata kerap berawal dari tindakan yang dianggapnya bercanda. Misalnya, nih, kamu lagi makan bekal makan siang di kantor. Lalu, tiba-tiba ada teman kantor yang nyeletuk, “Idih bawa bekel kaya bocah TK aja.”
Hm… Kalimat seperti itu jika sekali dua kali mungkin memang terkesan bercanda saja, ya. Tapi, jika dibiarkan terus, bukan tidak mungkin ledekan lainnya terus dilontarkan kepadamu, lho. Akhirnya, kamu pun menjadi merasa tak nyaman di kantor dan mental kamu pun juga ikut terganggu.
Supaya kita sama-sama teredukasi. Simak cara mengatasi bullying di kantor berikut ini, ya.
Ciri-Ciri Bullying di Kantor
Ternyata, sering kali orang tidak sadar jika ia mengalami bullying, lho. Hal ini dikarenakan terkadang sulit membedakan mana yang bercanda dan mana yang menghina. Padahal, ada banyak sekali kasus bullying yang kita temukan. Bukan hanya di lingkungan kantor saja, bullying juga banyak ditemukan di sekolah, tempat umum, hingga rumah.
Atau bahkan tanpa kita sadari, beberapa tindakan yang kita lakukan ternyata merupakan bullying. Nah, untuk memudahkanmu mengidentifikasi kejadian bullying, berikut ciri-ciri bullying yang bisa kamu perhatikan.
Pertama, ciri-ciri bullying ditandai dengan adanya cemoohan yang berlangsung terus menerus, atau constant critic. Constact critic ini dapat juga ditandai dengan kritikan secara terus menerus yang tidak bersifat membangun.
Ciri bullying yang kedua adalah credit stealer. Credit stealer adalah tindakan mengakui keberhasilan orang lain sebagai keberhasilan dirinya. Misalnya, kamu dan temanmu diberikan tugas untuk membuat presentasi di kantor. Tapi, ternyata temanmu malah hilang seharian dan kamu terpaksa mengerjakan presentasi itu sendirian. Lalu, tiba-tiba di hari presentasi Ia datang dan saat orang-orang memuji presentasimu yang bagus, Ia justru mengakui presentasi itu adalah hasil karyanya sendiri.
Wah, pastinya menyebalkan sekali, ya. Tindakan ini merupakan salah satu contoh bullying.
Ketiga, ciri bullying selanjutnya adalah pusher. Pusher merupakan tindakan menekan kinerja seseorang dengan intensi untuk memaksakan kehendak. Misalnya, bos di kantor semena-mena memberikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam 10 menit. Alhasil, kamu menjadi merasa tertekan.
Ciri bullying keempat adalah bermuka dua. Ciri ini bisa terlihat melalui sikap seseorang yang di depanmu terlilhat baik, tapi ternyata di belakangmu dia menjelek-jelekkanmu kepada orang lain.
Cara Mengatasi Bullying di Kantor
Nah, setelah kita memahami ciri-ciri bullying, selanjutnya kita akan membahas cara mengatasinya. Terdapat 3 strategi atau cara mengatasi bullying, yaitu concern, influence, dan control.
Concern adalah cara mengatasi bullying dengan mengobservasi seberapa besar hal ini menjadi concern untuk kita. Jadi, kamu bisa menilai terlebih dahulu apakah kejadian bully ini sudah menganggu kita. Apakah kamu sudah merasa ingin resign karena di bully teman kantor? Atau merasa butuh pertolongan psikiater? Jika sudah merasa terganggu, barulah kita lanjut ke strategi selanjutnya.
Cara mengatasi bullying di kantor selanjutnya adalah influence. Influence adalah strategi untuk meraih pihak-pihak lain yang lebih berwenang untuk membantu mengatasi permasalahan ini. Misalnya, kamu bisa berbicara dengan manajer atau divisi HRD untuk mengambil tindakan kepada pelaku.
Terakhir, cara mengatasi bullying lainnya adalah control. Control adalah tindakan mengatasi bullying dari diri kita sendiri. Cara ini bisa dilakukan dengan ground yourself atau menghiraukan perundung. Cara ini penting dilakukan karena terkadang mereka justru membully karena senang dengan respon kita yang tertindas. Oleh karena itu, show them how tough you are!
Kemudian, kumpulkan bukti-bukti pembulian untuk memperkuat kesaksianmu. Jadi, mereka tak bisa mengelak lagi jika kamu menuntut kesalahan mereka. Lalu, cobalah untuk mengkonfrontasi tindakan mereka. Tanyakan apa penyebab mereka merundungmu sehingga mereka merasa terpojokkan dengan keberanianmu.
Ingin tau kelanjutannya? Yuk tonton di Instagram TV Daily Meaning.
Cheers,
DM