Apakah Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan? #AskClovers EP 1

apakah uang tidak bisa membeli kebahagiaan

Good people, jika disuruh memilih uang atau kebahagiaan, apa nih yang kamu pilih? Banyak yang bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tapi, apakah itu benar? Lalu, banyak juga yang bertanya bukankah justru kebahagiaan muncul karena rasa nyaman dengan adanya uang? Atau apakah kita bisa memuaskan kebutuhan cukup dengan bahagia saja?

Di episode perdana #AskClovers kali ini, LINDA dan INGGA dari Daily Meaning mencoba menjawab dan menggali kegemesan kita di atas. Mari kita bahas secara singkat mengenai

Apakah Benar Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaan?

Money Can’t Buy Happiness

Good people tentu sudah tidak asing dengan kalimat tersebut. Namun, apakah benar uang tidak bisa membeli kebahagiaan? Sarah Gervais, seorang Associate Professor of Psychology di Univerisity of Nebraska–Lincoln, justru beranggapan sebaliknya. Dalam artikel Three Psychological Principles to Consider Before You Make Your Next Purchase, Ia mengatakan bahwa uang membawa kenyamanan untuk kita.

Memiliki banyak uang memang tak semerta-merta membuat kita bahagia. Namun, jika memiliki banyak uang, kebutuhan kita dapat terpenuhi. Di antaranya seperti rumah yang nyaman, makanan yang cukup, sampai perlindungan kesehatan.

Kemudian, Sarah Gervais juga mengatakan bahwa memiliki uang membuat kita bisa membeli banyak barang. Pada akhirnya, aktivitas belanja itu akan membuat kita bahagia, setidaknya dalam jangka waktu singkat. Rasa excited saat membeli barang yang diidam-idamkan membuat kita merasa bahagia luar biasa.

Dengan memiliki uang, kita pun bisa mendapatkan apa pun yang kita mau. Mau punya mobil BMW? Atau mau rutin mengganti IPhone setiap seri terbarunya muncul? Semua bisa kamu dapatkan dengan uang.

Kapan Uang Memberikan Kita Kebahagiaan?

Menurut riset, ada dua hal yang bisa dibeli dengan uang. Kedua hal tersebut adalah waktu dan pengalaman. Konsep membeli waktu dengan uang maksudnya adalah kita bisa membeli orang untuk melakukan pekerjaan yang tidak ingin kita lakukan atau terlalu makan waktu. Misalnya, sepulang kerja kamu sudah lelah untuk membereskan rumah dan mencuci pakaian. Dengan uang, kamu bisa “membeli” waktu bebersih tersebut melalui Asisten Rumah Tangga (ART) yang akan mengerjakan pekerjaan tersebut.

Selain itu, uang juga bisa membeli pengalaman atau experience. Contohnya adalah kamu membeli tiket pesawat terbang untuk liburan ke luar negeri atau membeli tiket nonton premier untuk merasakan kenyamanan nonton bioskop. Jika kamu bandingkan dengan membeli barang kebutuhan seperti sepatu, mungkin membeli kedua hal tersebut terlihat kurang worth it.

Tapi, ternyata mengeluarkan uang untuk membeli pengalaman memberikan impact yang long lasting dan tak tergantikan. Coba saja kamu bayangkan, jika kamu membeli sepatu baru mungkin kesenangan yang dirasakan hanya bertahan paling lama satu minggu setelah membelinya. Tapi, jika kamu membeli tiket untuk main di Dufan, kesenangannya mungkin akan selalu kamu rasakan setiap mengingat keseruan bermain wahana di sana.

Uang dan Kebahagiaan

Lantas, manakah yang sebaiknya kita pilih? Uang atau kebahagiaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terdapat 2 faktor yang bisa dipertimbangkan. Kedua faktor tersebut meliputi Hygiene Factors dan Motivational Factors. 

Hygiene factors adalah perasaan puas setelah menggunakan uang, tetapi tidak memotivasi. Misalnya, kamu membeli sebuah mobil-mobilan koleksi terbaru. Tentu rasanya puas sekali, dong? Tapi, apakah kepuasan tersebut membuatmu termotivasi setiap harinya.

Kemudian ada motivational factors, yaitu perasaan puas sekaligus termotivasi yang muncul setelah kita menggunakan uang. Nah, dalam faktor ini, terdapat beberapa hal lain yang mempengaruhi juga, yaitu sense of mystery, autonomy, dan purpose. 

Dengen berpegangan kepada dua faktor ini, kamu jadi dapat menilai manakah yang harus kamu pilih. Uang atau kebahagian? Atau justru dua-duanya?

 

Ingin tau kelanjutannya? Yuk tonton di Youtube Daily Meaning.

Cheers,
DM

Bounce Forward
To Evolve

Daily Meaning People Development Programs 2024