Apa itu vulnerability? Vulnerability atau kerentanan memang lebih banyak diartikan secara negatif. Karena secara alamiah kita berusaha untuk tidak menjadi korban dengan menjadi lemah, yang bisa terserang baik secara fisik maupun emosional.
Baik itu karena khawatir akan penilaian orang lain, atau malah hingga berimbas pada karier, kebanyakan kita lebih tidak mau menunjukan “Vulnerability”-nya di tempat kerja.
Namun good people, tahukah Anda bahwa vulnerability ini dapat menjadi sesuatu yang positif? Bahkan justru dapat menjadi katalis untuk creating progress dalam karier kita. Mari kita bahas bersama mengenai apa itu vulnerability dan bagaimana positive impact dari vulnerability dalam karier.
Apa itu Vulnerability
Seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, vulnerability adalah kerentanan atau kerapuhan yang dirasakan seseorang. Biasanya, kerentanan tersebut muncul karena adanya tantangan baru. Coba saja hitung berapa kali Anda merasa ragu untuk mengambil sebuah tindakan? Mungkin karena Anda takut dengan hasilnya?
Saya pun rasanya sudah sering kali merasa maju mundur untuk melakukan sesuatu. Tapi, apakah Anda mau terus ragu dan takut? Atau justru Anda memilih untuk mengenali kerentanan apa yang dirasakan? Proses mengenal vulnerability inilah yang membuat Anda dapat lebih berprogres secara maksimal. Tak hanya dalam karier, malainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, apakah Anda sudah mengenali vulnerability yang Anda rasakan?
Positive Vulnerability dalam Berkarier
Dalam dunia kerja, vulnerability sering kali dihindari. Hal ini dikarenakan vulnerability dianggap sebagai bentuk menujukkan sisi lemah diri kita terhadap orang lain. Kemudian, dalam lingkup profesional, menujukkan kelemahan dianggap sebagai suatu rintangan dan pantangan karena akan membuat Anda lebih mudah tersingkirkan.
Namun, apakah tidak ada sisi positive dari vulnerability? Jawabannya adalah ada!
Mengenali apa kerentanan yang dirasakan akan membuat Anda lebih memikirkan langkah kontingensi atau pencegahan yang perlu dipikirkan. Jika Anda tidak mengenali kerentanan yang dirasakan, bisa-bisa hal tersebut menjadi tak terhindari dan Anda akan sibuk memikirkan penanggulangannya. Oleh karena itu, kerentanan akan membuat Anda lebih prepare terhadap sesuatu.
Terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mulai mengubah vulnerability menjadi hal yang positive.
Pertama, mainkan emergent leadership Anda. Maksudnya adalah pertajam problem solving Anda dalam mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada. Misalnya, Anda tahu kerentanan Anda adalah bersosialisasi di kantor. Maka, cobalah mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, misalnya dengan mulai berteman dengan teman satu divisi atau mengambil inisiatif untuk berkenalan dengan rekan kerja.
Kedua, perkuat strengthening collaboration. Cara ini maksudnya adalah cobalah untuk sharing kerentanan Anda dengan orang terdekat. Hal ini dilakukan untuk menciptakan proses saling back up jika kerentanan tersebut dirasakan.
Ketiga, cobalah untuk creating progress. Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi kerentanan menjadi hal yang positif adalah dengan berusaha menciptakan progress untuk menutupi kerentanan tersebut. Misalnya, Anda merasa rentan jika harus melakukan presentasi di hadapan tim. Maka, ciptakanlah progress terkait presentasi tersebut, seperti progress dalam menganalisis data, membuat presentasi menarik, dan hal lainnya.
Dengan begitu, kerentanan yang tadinya terasa jelek dan negatif pun perlahan-lahan berkembang menjadi hal yang positif.
Yuk simak penjelasan Alexander Sriewijono dari Daily Meaning tentang “Positive Vulnerability” hanya di #CosmopolitanCareer with 90.4 Cosmopolitan FM