Ketika Leader Terlihat Baik-Baik Saja… Padahal Tidak

Ada satu pola menarik yang sering kami temui ketika berbincang dengan para leader. Di permukaan, mereka terlihat kuat: hadir penuh, memutuskan cepat, memikul tanggung jawab tanpa banyak suara. Tetapi ketika pintu percakapan ditutup, mereka mulai bercerita tentang sesuatu yang jauh lebih sunyi; tentang perut yang sering perih, tentang malam yang berkali-kali terbangun, tentang kecemasan yang datang tanpa undangan.

Mereka tidak menyebut dirinya “terluka”, hanya bilang “lelah”. Tidak bilang “sakit”, hanya bilang “butuh napas”. Padahal, di antara jeda cerita itu, ada satu kenyataan yang perlahan muncul: pain dalam kepemimpinan sering berubah menjadi suffer, dan tubuhlah yang seringkali menjadi yang pertama mengabarkan.

Dari Pain ke Suffer: Sebuah Perjalanan yang Banyak Dialami Leader

Leadership memang selalu datang dengan harga. Ada keputusan yang menekan, ekspektasi yang menumpuk, dan keheningan yang harus ditahan sendirian. Namun yang sering terlewat adalah satu hal sederhana: manusia yang memimpin juga butuh dijaga.

Itulah mengapa rangkaian Pain of Leadership Webinar Series hadir untuk membuka percakapan yang selama ini terlalu sering ditunda: bagaimana seorang leader bisa tetap berdiri tegak tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik dan mentalnya.

Saatnya Mendengar Tubuh, Sebelum Terlambat

Di sesi perdana ini, Alexander Sriewijono, penulis buku Pain of Leadership (segera terbit) akan berbagi perspektif dari pengalamannya menjadi rekan diskusi para leader selama 30 tahun. Ia tidak datang sendirian. Coach Gloria, seorang Certified Nutrition Coach, akan turut mendampingi untuk membantu kita mengenali batas sehat: Mengenali tanda tubuh, memahami pola stres, dan menemukan cara memimpin tanpa menyakiti diri sendiri.

Ini bukan sekadar webinar.
Ini ruang aman untuk berhenti sebentar, mendengar diri sendiri, dan bertanya: “Apa kabar tubuhku setelah semua yang kuhadapi sebagai leader?”

Mari Hadir, Sebelum Tubuh Memaksa Kita Berhenti

Jika Anda ingin memimpin dengan lebih penuh, lebih sadar, dan lebih sehat, mari bergabung dalam sesi diskusi ini.